22.3.09

Menjadi Guru Di Luar Negeri? Kenapa tidak?

0 comments
Ini nih, informasi baru yang cukup menarik! Kalau Anda mempunyai kemampuan Bahasa Inggris? Memiliki percaya diri yang cukup untuk mengajar? Kenapa Anda tidak mencoba untuk menjadi guru bahasa Inggris di luar negeri? Nah, pasti kaget kan?

Di dunia ini, masih banyak negara yang bahasa ibunya bukan Bahasa Inggris. Nah, Anda, sebagai guru Bahasa Inggris, pasti bisa kok mengajarkan Bahasa Inggris di luar negeri. Tapi ingat, ini khusus bagi Anda yang tidak berkeberatan untuk travelling, jauh-jauh dari sanak saudara.

Anda dapat menjalankan test awal (gratis) untuk mengetahui apakah anda mampu (atau tidak) untuk menjadi Guru. Disediakan kursus (berbayar, tentu) untuk lebih mendalami kemampuan Bahasa Inggris Anda.

Silahkan dicoba!


Teach English Abroad



Teach English Abroad

6.3.09

Garage Sale - Murah & Bersih!!

0 comments
Ini adalah usaha yang hampir "tanpa" modal finansial. Modalnya adalah menghilangkan gengsi, menghilangkan sifat sentimentil, dan sedikit pengetahuan tentang pangsa pasar. Betul, usaha ini sudah mulai "booming" sejak beberapa tahun lalu, di mana krisis global mengajak kita untuk "berbisnis", karena tingkat pengangguran sudah di atas rata-rata. Coba Anda ke loteng atau ke gudang rumah Anda. Anda akan kaget melihat berbagai tumpukan barang yang masih bagus dan sudah jarang dipakai. Atau, malah barang yang sudah rusak, tapi masih bisa dipakai kalau diperbaiki. Kalau Anda beruntung, malah kadang Anda mungkin bisa "menemukan" barang-barang "baru" tapi "bekas". Maksudnya seperti ini, Anda diberi kado atau hadiah dari salah seorang teman Anda, tapi Anda tidak pernah memakainya. Biasanya sih, barang-barang pecah belah, seperti tea set, coffee set atau mug-mug yang lucu-lucu. Atau bahkan pajangan yang unik dan lucu! Nah, hitung-hitung bersih-bersih rumah, Anda bisa juga menjual barang-barang tersebut dan memajangnya di teras depan rumah. Garage Sale atau Jualan di Garasi ini sudah dikenal masyarakat luas, dan kadang kala, bisa menghasilkan uang yang cukup besar!

Anda harus "jeli" melihat barang-barang di rumah Anda ini. Coba hitung berapa banyak pakaian yang "teronggok" di lemari pakaian Anda, karena Anda sudah tidak lagi cukup mengenakannya? Jangan salah, baju "bekas" layak pakai ini bisa Anda jual lho! Hilangkan sifat sentimentil Anda, jangan pikirkan "sayang, karena ini dari pacar" atau "ini hadiah ulang tahun". Percaya deh, dalam waktu 2 tahun kedepan, baju-baju yang sudah tidak cukup, tetap tidak akan cukup di badan Anda! Daripada dibuang, (well, Anda juga bisa menyumbangkan sih, tapi kan gak dapet uang :P ) lebih baik kan dijual, siapa tau di sekitar Anda malah ada yang berminat. Caranya gampang, cuci bersih pakaian bekas Anda, lalu setrika dengan rapih. Anda juga bisa menjahit kancing-kancing yang sudah lepas, atau menisik sedikit bagian yang robek. Lalu, Anda bungkus dengan plastik dan digantung. Jual dengan harga yang masuk akal. Kalau ada "merk", jangan ragu-ragu untuk menjual seharga Rp.50.000 - Rp.100.000. Tidak sesuai dengan harga yang Anda beli dulu di toko? Wah, ya jangan mikir seperti itu, bagaimanapun, itu baju bekas Anda lho!

Atau, pajangan rumah yang lucu - lucu dan unik, bersihkan atau sikat hingga tidak berdebu, lalu anda jual sekitar Rp.5.000 - Rp. 30.000 / piece. Anda punya tas banyak di rumah? Jangan ragu untuk menjualnya kalau Anda sudah tidak pernah memakainya! Panci, setrika bekas (tapi masih bagus ya) juga bisa dijual lho. Nah, yang penting adalah cara anda "mendisplay" atau "mempertontonkan" barang-barang tersebut. Jangan asal di kumpulkan lalu dijual. Buatlah sedikit menarik dengan di letakkan di atas meja kecil. (Kalau mejanya juga dijual juga, Anda harus siap dengan meja yang khusus untuk display).

Anda tidak punya banyak barang? Tidak usah khawatir, saya pernah berbisnis barbek (barang bekas) juga, dan kebetulan yang saya jual adalah baju-baju bekas yang masih layak pakai dan masih terhitung "baru". Biasanya, saya menambah barang-barang jualan saya dengan sedikit modal. Tidak banyak, Rp. 300.000 - Rp. 500.000 saja. Coba Anda kunjungi pasar Senen. Di sana ada seksi khusus yang menjual baju-baju bekas layak pakai yang biasanya hasil dari "buangan" luar negeri. Biasanya malah bermerk, dan masih terhitung "baru". Mungkin sedikit ada cacat, seperti kancing lepas, resleting yang harus dipasang ulang, atau robek kecil. Tidak masalah. Dengan sedikit "perbaikan" Anda bisa kok menjualnya. Atau, Anda bisa sedikit melakukan "prakarya"? Coba "permanis" barang bekas Anda. Anda pasti familier dengan "kaleng bekas". Cuci bersih, lalu Anda hias dengan sedikit kain atau kertas. Bisa Anda jadikan kotak pensil pemanis meja kantor / meja kerja lho! Saya sudah membuktikannya beberapa tahun lalu. Dan hasilnya lumayan :)

Untuk barang-barang yang "besar" seperti lemari kayu, Anda bisa mengeluarkan sedikit modal dengan mengecat ulang atau mempliturnya. O iya, untuk cat, saran saya adalah mengecatnya dengan warna yang "ngejreng" seperti biru muda atau pink. Atau kalau mau "dipertahankan" warna kayunya pun, tidak apa-apa. Toh, setiap pangsa pasar melihat sesuatu itu dari berbagai kacamata. Jangan pernah bilang, "ini tidak bagus". Karena barang yang "tidak bagus" bagi Anda, belum tentu dinilai sama oleh orang-lain.

O iya, saya sangat TIDAK menyarankan Anda menjual lingeries (seperti *maaf* bra atau celana dalam), karena sangat tidak hiegenis, kecuali masih baru!! Anda punya majalah yang menumpuk? Kenapa tidak Anda bundel jadi 2 - 3 majalah, lalu Anda jual? Intinya adalah, barang yang tidak lagi dipergunakan oleh Anda, kadang justru diminati oleh para pembeli! Saran saya, Anda harus benar-benar menempelkan harga di setiap barang yang Anda jual, sehingga Anda tidak repot menjawab semua pertanyaan pembeli. O iya, jangan lupa untuk fleksibel sedikit, biasanya para pembeli akan mencoba untuk "menawar" harga. Jangan ragu-ragu untuk mematok harga di benak Anda, sehingga kalaupun barang tersebut di tawar, mendapat kesan yang lebih murah.

Nah, selagi Anda berjualan di garasi Anda, sekalian saja, tunjukkan keahlian Anda memasak sesuatu. Entah itu cake, kue-kue kering ataupun sekedar minuman. Jadi paling tidak, kalau tidak ada pembeli barang bekas Anda, Anda tetap bisa berjualan makanan dan minuman ringan. hehehe.... sekali tepuk, dua atau tiga pulau terlampaui kan? Selamat Mencoba!!

Usaha Pijat Refleksi -- booming!!

0 comments
Semoga Anda pernah membaca postingan saya mengenai membuka mini-spa di lingkungan rumah atau kampus. Ini merupakan "tahap kedua" atau yah, sedikit lanjutan dari usaha seperti itu. Anda pastinya mengetahui, bahwa di kota-kota besar banyak orang yang menderita sakit pinggang, pegal-pegal atau apapun itu. Dan enaknya di Indonesia ini, dari Sabang hingga Merauke (sekarang masih ada sebutan itu gak sih?) hampir seluruh penduduknya butuh yang namaya "pijat-pijat" enak. Usaha Pijat Refleksi sekarang makin "menjamur", mulai dari salon kecantikan, hingga yang "murni" menjual jasa "Pijat Refleksi". Sekali lagi usaha jasa semacam ini akan menuntut Anda sebagai pemilik usaha ini benar-benar bisa "menjual jasa". Artinya, "pelayanan" yang harus semaksimal mungkin sehingga pelanggan betah dan akan datang lagi. Karena terus terang saja, tempat sebagus apapun, tapi kalau "pelayanannya payah" ya... tetap saja tidak akan "menjual". Boro boro menjual, pelanggan yang tadinya masuk hanya untuk "uji-coba" akan hengkang dan tidak kembali lagi! Jadi, seandainya Anda berminat untuk menjajaki bisnis atau usaha ini, tetap ya... prioritaskan pelayanan!!

Membuka usaha pijat refleksi ini sebenarnya gampang-gampang susah. Sebagai pemilik, Anda benar-benar harus tahu dan paham betul mengenai refleksi, dan tidak asal pencet sana pencet sini, salah-salah Anda bukannya membuat pelanggan senang, malah tambah sakit. Inti dari refleksi adalah "mencairkan darah beku". Maaf kalau saya salah, tapi banyak teknik pemijatan yang saya temui di pusat-pusat usaha pijat refleksi ini agak-agak salah kaprah. Jadi, saya berasumsi, bahwa sang pemilik usaha ini tidak mengetahui teknik pijat refleksi yang baik dan benar, sehingga "anak buahnya" juga "asal" pijat. Hasilnya? Duh, kaki saya memar dan biru-biru akibat salah pijat! Saya tidak akan membahas teknik refleksi di sini, karena saya juga tidak tahu titik-titik mana saja yang harus dipijat, namun, berbagai literatur dapat menjadi acuan bagi Anda, sang pemilik usaha pijat refleksi, baik berupa buku-buku, artikel ataupun "googling" di dunia maya. Kalau Anda "kelebihan" duit dan "mengkursuskan" salah satu karyawan Anda untuk menjadi ahli dalam bidang pemijatan ini, tentu akan sangat boros. Artinya begini, ketika salah satu karyawan mengetahui betul mengenai teknik pemijatan ini, bukan tidak mungkin dia justru membuka usaha pijat refleksi ini di rumah dan meninggalkan usaha Anda begitu saja. Pijat Refleksi ini sedang "booming" lho, jadi saya menyarankan supaya Anda, sebagai calon pengusaha, juga harus mengetahui teknik pemijatan ini!

Kalau Anda berminat untuk membuka usaha ini, modal yang dibutuhkan tidak harus besar kok. Modalnya hanya, mengetahui cara pelayanan dan teknik pemijatan. Kalau masalah uang sih.. ya relatif juga ... hehe... Ok, jadi saya asumsikan Anda berminat, (terbukti Anda masih membaca postingan saya).

Modal sewa tempat diperkirakan Rp.5.000.000/tahun (Yang anda butuhkan di sini adalah hanya ruangan kecil yang mampu menampung paling tidak 2 pelanggan)
Tempat tidur/sofa bed untuk 2 pelanggan Rp. 1.000.000
Minyak / aromatherapy Rp. 1.000.000

Operasional

Listrik (gunakan lampu temaram) & air Rp. 600.000
Karyawan 2 orang Rp. 1.500.000
Telpon Rp. 300.000

Asumsi tarif 1 orang pelanggan Rp. 35.000 - Rp. 50.000


Sebetulnya sih, kalau Anda tidak ingin boros, Anda bisa saja menggunakan salah satu bagian rumah Anda untuk menerima pelanggan. Karena sekali lagi, kadang kala kalau pelayanan Anda memuaskan, maka pelanggan sedikit agak tidak peduli tempat. Asalkan perlu diingat, bahwa tempat yang anda jadikan usaha itu bersih dan harum. Tempat yang saya sarankan, lagi-lagi adalah di sekitar lingkungan perumahan, ataupun kampus / kost-kost-an. Marketing nya tidak perlu besar-besaran, untuk awal-awalnya, coba ajak tetangga Anda untuk mencoba jasa pelayanan ini, jika mereka puas, bukan tidak mungkin jasa Anda ini akan tersiar dengan sendirinya dari mulut ke mulut. Percaya deh, strategi marketing seperti ini jauh lebih efektif daripada Anda mengiklankan diri di media.

Selamat Mencoba! :)